Skip to main content

Hero Pack dari Microsoft


Kemarin pas baru nyampe Makassar selain perintah ponakanku si Ariel, aku juga dapat kiriman dari Microsoft {Hero Pack Inside} katanya. Udah lupa ngisi form apa ya sampai aku bisa dapet ini dari Microsoft? Padahal dari semua komputer yang sering kugunakan cuma satu yang ber-OS Windows (diluar PC di warnet), laptop ini yang kupakai ngeblog, selebihnya Linux.


Isinya OS Windows 2008 Server versi 32bit dan 64bit (2 DVD's) 120 days evaluation dengan Visual Studio 2008 90 days evaluation.

Yang menarik ada kalimat di bagian belakang amplop:


{Christ Travers: Chelan, Washington}
Founder and President, Metatron Technology Consulting. Tends to his 30+ heirloom rose garden in his off time. Skiis religiously from November to April. Authors technical papers on Open Sources interoperability. Long-time member and advocate of the IEEE Computer Society. Now that's a hero.
{Open Source} Heroes Happen Here.
Dari bulan November sampai April setiap tahun hanya bermain ski? Dan masih punya waktu mengurus kebun mawarnya saat libur? Waaah.. Dia kerja hanya 6 bulan setahun! Dan masih bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat buat komunitas Open Source? Wah! Interesting life!

Paket ini sepertinya aku terima setelah sign-in di salah satu komunitas Open Source yang di sponsori oleh Microsoft, maaf aku lupa dimana URL nya, nanti aku posting kalo udah ingat. Positive thinking aja, ini bukan trik Microsoft untuk mengambil hati para GNU'ers karena Microsoft (akhirnya) diterima bergabung di komunitas Open Source dengan membagi beberapa source code dot NET dan beberapa lainnya. Microsoft tidak seburuk yang didengungkan di internet, pastilah masih ada sisi baiknya.


Popular posts from this blog

Nasruddin Hoja: Yang Tersulit

Salah seorang murid Nasruddin di sekolah bertanya, “Manakah keberhasilan yang paling besar, orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu?” “Nampaknya ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasruddin. “Apa itu?” “Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya.”

Nasruddin Hoja: Yang Benar

Nasruddin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasruddin berkomentar, “Aku rasa engkau benar.” Petugas majelis membujuk Nasruddin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Nasruddin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasruddin kembali berkomentar, “Aku rasa engkau benar.” Petugas mengingatkan Nasruddin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah ! Nasruddin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar, “Aku rasa engkau benar.”

Nasruddin Hoja: Mengabdi pada Pemilik Segala-Nya

Nasruddin hampir selalu miskin. Ia tidak mengeluh, tapi suatu hari istrinyalah yang mengeluh supaya Nasruddin mencari kerja upahan. “Tapi aku mengabdi kepada Allah saja,” kata Nasruddin mendengar istrinya mengeluhkan kemiskinan . “Kalau begitu, mintalah upah kepada Allah,” kata istrinya. Nasruddin langsung ke pekarangan, bersujud, dan berteriak keras-keras, “Ya Allah, berilah hamba upah seratus keping perak!” berulang-ulang. Tetangganya ingin mempermainkan Nasruddin. Ia melemparkan seratus keping perak ke kepala Nasruddin. Tapi ia terkejut waktu Nasruddin membawa lari uang itu ke dalam rumah dengan gembira, sambil berteriak “Hai, aku ternyata memang wali Allah. Ini upahku dari Allah.” Sang tetangga menyerbu rumah Nasruddin, meminta kembali uang yang baru dilemparkannya. Nasruddin menjawab “Aku memohon kepada Allah, dan uang yang jatuh itu pasti jawaban dari Allah.” Tetangganya marah. Ia mengajak Nasruddin menghadap hakim. Nasruddin berkelit, “Aku tidak pantas ke pengadil