Skip to main content

iPad 2, Mau Jadi Pemakai Pertama Di Indonesia?

Di Amerika Serikat — yang selalu menjadi tempat perdana peluncuran produk Apple — orang rela menunggu berjam-jam, kadang di bawah siraman hujan atau terik matahari, hanya untuk mendapatkan produk impian mereka. Bahkan tempat mengantre pun bisa bernilai hingga $900. Menurut laporan berbagai media, Apple berhasil menjual lebih dari 500 ribu unit iPad 2 dalam minggu pertama.


Dari segi spesifikasi, tidak ada peningkatan yang revolusioner pada iPad 2 dibandingkan versi pertama. Namun beberapa ulasan menunjukkan betapa pengalaman pemakai berhasil ditingkatkan cukup signifikan, terutama berkat performa prosesor dual core dan desain baru yang diusung iPad 2.


Jika Anda tinggal di Amerika Serikat, peluang untuk mendapatkan iPad 2 jelas terbuka lebar, meski harus rajin mengantre di Apple Store. Nah, apa jadinya jika kita yang tinggal di Indonesia sudah ngebet ingin punya iPad 2? Para pecinta gadget di negara lain, termasuk Indonesia, harus rela menunggu iPad 2 versi resmi untuk waktu yang tidak ditentukan.

Ada beberapa jalan yang bisa ditempuh agar Anda dapat menjadi satu dari segelintir orang di Indonesia yang pertama memiliki iPad 2:

Terbang ke Amerika Serikat
Ini cara yang paling jauh dan berbiaya cukup besar ntuk mendapatkan Apple iPad 2. Misalnya Anda pergi sendirian ke San Fransisco dengan pesawat Singapore Airlines, maka tiket pulang-pergi Jakarta – San Fransisco akan ada di kisaran $1863. Itu di luar biaya membeli iPad. Tentunya Anda tidak akan membeli yang termurah jika punya uang untuk ke Amerika Serikat bukan? iPad 2 3G berkapasitas 64GB dibanderol di harga $829. Uang yang harus dikeluarkan, sekitar $2500 atau sekitar Rp 22,5 juta, belum termasuk biaya penginapan dan akomodasi lainnya. Mahal? Tentu. Tapi setidaknya Anda juga bisa sekalian jalan-jalan.

Estimasi waktu: Minimal 4 hari
Total biaya: Minimal Rp 20 juta (tiket dan iPad 2 16GB Wi-Fi)
Kelebihan: Barang pasti asli, harga iPad 2 murah.
Kekurangan: Jetlag, mendapatkan visa Amerika Serikat tidak mudah, tiket dan akomodasi mahal, kehabisan stok.

Terbang ke Hong Kong
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Hong Kong merupakan surga belanja, terutama elektronik. Untuk terbang ke sana, Anda harus mengeluarkan sekitar $641 untuk tiket pesawat pulang-pergi menggunakan Singapore Airlines. Begitu sampai di sana, segera kunjungi pusat pertokoan elektronik seperti Sin Tat Plaza. Di Hong Kong, harga iPad 2 dibanderol di kisaran harga HK$7.250 sampai HK$13.000 (1HK$ = Rp 1100). Tentunya Anda juga bisa tawar-menawar. Yang perlu diperhatikan adalah keaslian dan kondisi barang.

Estimasi waktu: Minimal 2 hari.
Total biaya: Minimal Rp 13 juta (tiket dan iPad 2 16GB Wi-Fi).
Kelebihan: Jarak lebih dekat, lebih murah dibandingkan ke Amerika Serikat.
Kekurangan: Butuh kewaspadaan ekstra saat membeli, stok tidak menentu.

Titip teman atau saudara
Mungkin inilah cara yang paling ekonomis dan relatif aman. Tentunya kepastian mendapatkan iPad 2 amat tergantung pada keseriusan dan tekad teman atau saudara Anda. Untuk harga, minimal harga dasar plus komisi (jika perlu).

Estimasi waktu: Bervariasi.
Total Biaya: Minimal $499 atau sekitar Rp 4,5 juta untuk iPad 2 16GB Wi-Fi (sebelum komisi).
Kelebihan: Harga murah dan cepat.
Kekurangan: Tergantung jadwal kepulangan teman atau saudara.

Beli via online atau di toko
Daripada repot-repot terbang atau titip teman, ada baiknya Anda berbagi rezeki pada pedagang online yang marak di forum atau milis di Indonesia. Saat ini, harga iPad 2 untuk versi 16GB Wi-Fi dibanderol sekitar Rp 9-10 juta. Sedangkan model iPad 2 termahal, 64GB 3G, dijual seharga Rp 15 juta. Tips untuk transaksi ini: Pastikan Anda bertemu muka dengan penjual, kecuali memang Anda sudah percaya dengan penjualnya.

Estimasi waktu: Bervariasi, tergantung kedatangan barang.
Total Biaya: Minimal Rp 9 juta.
Kelebihan: Transaksi relatif aman.
Kekurangan: Waktu tidak bisa dipastikan.

Yang perlu menjadi pertimbangan Anda saat membeli iPad 2 adalah garansi. Untuk versi Wi-Fi tanpa koneksi 3G, Anda dapat mengklaim ke distributor Apple di Indonesia, tapi untuk versi 3G yang dibeli dari luar Indonesia, ada sedikit hambatan saat mengklaim garansi.

Bagi pemilik iPad versi pertama, saran saya adalah menunggu sampai iPad 2 resmi masuk Indonesia sehingga Anda dapat menikmati harga yang murah dan bonus yang menarik seperti cicilan bunga 0% atau hadiah langsung.

Sumber: YahooTechno dll

Popular posts from this blog

Nasruddin Hoja: Yang Tersulit

Salah seorang murid Nasruddin di sekolah bertanya, “Manakah keberhasilan yang paling besar, orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu?” “Nampaknya ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasruddin. “Apa itu?” “Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya.”

Nasruddin Hoja: Yang Benar

Nasruddin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasruddin berkomentar, “Aku rasa engkau benar.” Petugas majelis membujuk Nasruddin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Nasruddin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasruddin kembali berkomentar, “Aku rasa engkau benar.” Petugas mengingatkan Nasruddin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah ! Nasruddin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar, “Aku rasa engkau benar.”

Nasruddin Hoja: Pelayan Raja

Nasruddin menjadi orang penting di istana, dan bersibuk mengatur urusan di dalam istana. Suatu hari raja merasa lapar. Beberapa koki menyajikan hidangan yang enak sekali. “Tidakkah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah ?” tanya raja kepada Nasruddin. “Teramat baik, Tuanku.” Mendengar komentar Nasruddin, raja meminta dimasakkan sayuran itu setiap saat. Lima hari kemudian, ketika koki untuk yang kesepuluh kali memasak masakan yang sama, raja berteriak: “Singkirkan semuanya! Aku benci makanan ini!” “Memang sayuran terburuk di dunia, Tuanku.” ujar Nasruddin. “Tapi belum satu minggu yang lalu engkau mengatakan bahwa itu sayuran terbaik.” “Memang benar. Tapi saya pelayan raja, bukan pelayan sayuran.”