Skip to main content

Wireless Mesh Network #2.1 - WDS (Wireless Distribution System)

Wireless Distribution System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi Wireless dalam jaringan draft IEEE 802.11. Sistem yang memungkinkan perluasan jaringan wireless melalui beberapa akses poin tanpa memerlukan backbone kabel untuk menghubungkan akses poin tambahan tersebut, tidak seperti pada infrastruktur WLAN tradisional. Keuntungan utama WDS adalah ia mempertahankan alamat MAC paket klien di seluruh hubungan antara access point. Anda yang menggunakan otentifikasi dengan router-OS atau mikrotik, tentu pernah mengalami kasus pengguna yang mengakses pada repeater bukan AP induk, terpental logout kembali ke halaman login bila otentifikasi routerOS diset hanya mengijinkan 1 ID untuk tiap MAC address, karena AP repeater yang tidak diset sebagai WDS akan terbaca oleh mikrotik sebagai klien dengan 1 MAC address, bila ada MAC address kedua atau klien kedua yang mengakses dari AP repeater yang sama, maka mikrotik akan mengeluarkannya dari halaman login untuk pengamanan.


Sebuah Access Point dapat berupa stasiun pangkalan utama di BTS, relay atau remote. AP di pangkalan utama biasanya dihubungkan ke kabel Ethernet. Sebuah base station relay, merelay data antara AP di base stasiun induk ke AP di pangkalan yang lebih jauh, ke klien wireless atau AP relay lainnya untuk terkoneksi ke AP induk atau ke base station relay lainnya. Sebuah stasiun terjauh menerima permintaan koneksi dari klien wireless dan melewati mereka (AP relay/ repeater) untuk sampai ke stasiun relay atau hingga ke AP di stasiun master. Sambungan antara "klien" yang dibuat, menggunakan alamat MAC bukan dengan IP (sumber: Wikipedia).

WDS juga dapat disebut sebagai repeater mode karena muncul untuk menjembatani dan menerima klien wireless pada waktu yang sama. Untuk membuat WDS kita membutuhkan setidaknya 2 Access Point di tempat yang berbeda, satu sebagai master Access Point WDS dan yang lain sebagai relay Access Point WDS.

Pada sekitar tahun 2006, penulis hanya menemukan merek-merek tertentu yang memiliki fitur WDS, sekarang hampir semua merek di pasaran telah memasukkan fitur WDS sebagai fitur standarnya.

Popular posts from this blog

Nasruddin Hoja: Yang Tersulit

Salah seorang murid Nasruddin di sekolah bertanya, “Manakah keberhasilan yang paling besar, orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu?” “Nampaknya ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasruddin. “Apa itu?” “Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya.”

Nasruddin Hoja: Yang Benar

Nasruddin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasruddin berkomentar, “Aku rasa engkau benar.” Petugas majelis membujuk Nasruddin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Nasruddin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasruddin kembali berkomentar, “Aku rasa engkau benar.” Petugas mengingatkan Nasruddin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah ! Nasruddin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar, “Aku rasa engkau benar.”

Nasruddin Hoja: Mengabdi pada Pemilik Segala-Nya

Nasruddin hampir selalu miskin. Ia tidak mengeluh, tapi suatu hari istrinyalah yang mengeluh supaya Nasruddin mencari kerja upahan. “Tapi aku mengabdi kepada Allah saja,” kata Nasruddin mendengar istrinya mengeluhkan kemiskinan . “Kalau begitu, mintalah upah kepada Allah,” kata istrinya. Nasruddin langsung ke pekarangan, bersujud, dan berteriak keras-keras, “Ya Allah, berilah hamba upah seratus keping perak!” berulang-ulang. Tetangganya ingin mempermainkan Nasruddin. Ia melemparkan seratus keping perak ke kepala Nasruddin. Tapi ia terkejut waktu Nasruddin membawa lari uang itu ke dalam rumah dengan gembira, sambil berteriak “Hai, aku ternyata memang wali Allah. Ini upahku dari Allah.” Sang tetangga menyerbu rumah Nasruddin, meminta kembali uang yang baru dilemparkannya. Nasruddin menjawab “Aku memohon kepada Allah, dan uang yang jatuh itu pasti jawaban dari Allah.” Tetangganya marah. Ia mengajak Nasruddin menghadap hakim. Nasruddin berkelit, “Aku tidak pantas ke pengadil