Skip to main content

Tombol BACK dan POWER Samsung Galaxy Pop S5570 Macet

Baru minggu lalu dikasih telepon genggam ini, tombol BACK dan tombol POWER sudah tidak berfungsi. Tanya-tanya tempat servis handphone di Palu, biaya perbaikannya 100 ribu rupiah. Untung tidak punya uang, akhirnya cari-cari di google, ternyata cara perbaikinya gampang dan banyak hape serupa yang punya masalah sama.


Sayangnya semua tutorialnya dalam bahasa Inggris, untung ada google translate hehehe... Cara perbaikinya gampang dan tanpa biaya, cuma butuh kabel data USB. Langkahnya:
  1. Buka tutup casing belakang, kemudian cabut baterainya.
  2. Sambung kabel USB ke laptop atau PC dan ke hape samsul yang sudah tercabut baterainya.
  3. Pasang kembali baterai ke handphone, dalam keadaan kabel USB masih terhubung dengan laptop atau PC.
  4. Tunggu 10 sampai 30 detik sampai proses BOOT selesai.
  5. Cabut kabel USB dari handphone, tedeeeeng! Tombol back dan power sudah berfungsi kembali.

Popular posts from this blog

Nasruddin Hoja: Yang Tersulit

Salah seorang murid Nasruddin di sekolah bertanya, “Manakah keberhasilan yang paling besar, orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu?” “Nampaknya ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasruddin. “Apa itu?” “Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya.”

Nasruddin Hoja: Nasib dan Asumsi

“Apa artinya nasib, Mullah ?” “Sekumpulan asumsi.” “Bagaimana?” “Begini.. Engkau menganggap bahwa segalanya akan berjalan baik, tetapi kenyataannya tidak begitu. Nah itu yang disebut nasib buruk. Atau, engkau punya asumsi bahwa hal-hal tertentu akan menjadi buruk, tetapi nyatanya tidak terjadi. Itu nasib baik namanya. Engkau punya asumsi bahwa sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi, kemudian engkau kehilangan intuisi atas apa yang akan terjadi, dan akhirnya berasumsi bahwa masa depan tidak dapat ditebak. Ketika engkau terperangkap di dalamnya, maka engkau namakan itu nasib.”

Nasruddin Hoja: Perusuh

Kebetulan Nasruddin sedang ke kota raja. Tampaknya ada kesibukan luar biasa di istana. Karena ingin tahu, Nasruddin mencoba mendekati pintu istana. Tapi pengawal bersikap sangat waspada dan tidak ramah. “Menjauhlah engkau, hai Mullah!” teriak pengawal. (Nasruddin dikenali sebagai mullah karena pakaiannya) “Mengapa?” tanya Nasruddin. “Raja sedang menerima tamu-tamu agung dari seluruh negeri. Saat ini sedang berlangsung pembicaraan penting. Pergilah!” “Tapi mengapa rakyat harus menjauh?” “Pembicaraan ini menyangkut nasib rakyat. Kami hanya menjaga agar tidak ada perusuh yang masuk dan mengganggu. Sekarang, pergilah!” “Iya, aku pergi. Tapi pikirkan ini: bagaimana kalau perusuhnya sudah ada di dalam sana?” kata Nasruddin sambil beranjak dari tempatnya.