Skip to main content

BlackBerry BIS Telkomsel Tetap Nyedot Pulsa GPRS?

Beberapa pemakai handset BlackBerry yang menjadi pelanggan HotSpot internet rumahan mengeluhkan ( sebut saja curcol :D ) kenapa udah berlangganan paket BIS (Blackberry Internet Service) sebulan sekitar 100 ribuan tapi pulsanya masih kepotong juga untuk aktifitas browsing dan internet lainnya?

Kupikir karena APN dalam keadaan aktif, ternyata tidak. Akhirnya uji coba iseng untuk tahu pasti aplikasi apa yang nyedot pulsa dan tidak masuk dalam layanan paket BIS telkomsel. Caranya pertama, cek pulsa dulu berapa sebelum mulai menjalankan aplikasi yang dicurigai menyedot pulsa dan pulsanya dicek lagi setelah jalankan satu aplikasi. Ternyata baru menjalankan opera mobile pulsanya sudah berkurang.

Jadi ada "bukti" untuk telpon layanan pelanggan telkomsel dan menanyakan kok bisa begitu. Ternyata, semua aplikasi blackberry yang tidak diunduh dan install dari aplikasi blackberry application world akan kena charge koneksi GPRS yang volume based.

Kok beda ya dengan operator lain? Kalau BIS ya BIS, artinya semua aktifitas internet dengan handset blackberry sudah termasuk dalam paket BIS.

Popular posts from this blog

Nasruddin Hoja: Yang Tersulit

Salah seorang murid Nasruddin di sekolah bertanya, “Manakah keberhasilan yang paling besar, orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu?” “Nampaknya ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasruddin. “Apa itu?” “Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya.”

Nasruddin Hoja: Nasib dan Asumsi

“Apa artinya nasib, Mullah ?” “Sekumpulan asumsi.” “Bagaimana?” “Begini.. Engkau menganggap bahwa segalanya akan berjalan baik, tetapi kenyataannya tidak begitu. Nah itu yang disebut nasib buruk. Atau, engkau punya asumsi bahwa hal-hal tertentu akan menjadi buruk, tetapi nyatanya tidak terjadi. Itu nasib baik namanya. Engkau punya asumsi bahwa sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi, kemudian engkau kehilangan intuisi atas apa yang akan terjadi, dan akhirnya berasumsi bahwa masa depan tidak dapat ditebak. Ketika engkau terperangkap di dalamnya, maka engkau namakan itu nasib.”

Nasruddin Hoja: Perusuh

Kebetulan Nasruddin sedang ke kota raja. Tampaknya ada kesibukan luar biasa di istana. Karena ingin tahu, Nasruddin mencoba mendekati pintu istana. Tapi pengawal bersikap sangat waspada dan tidak ramah. “Menjauhlah engkau, hai Mullah!” teriak pengawal. (Nasruddin dikenali sebagai mullah karena pakaiannya) “Mengapa?” tanya Nasruddin. “Raja sedang menerima tamu-tamu agung dari seluruh negeri. Saat ini sedang berlangsung pembicaraan penting. Pergilah!” “Tapi mengapa rakyat harus menjauh?” “Pembicaraan ini menyangkut nasib rakyat. Kami hanya menjaga agar tidak ada perusuh yang masuk dan mengganggu. Sekarang, pergilah!” “Iya, aku pergi. Tapi pikirkan ini: bagaimana kalau perusuhnya sudah ada di dalam sana?” kata Nasruddin sambil beranjak dari tempatnya.